Habis Gelap Terbitlah Terang.
Kartini yang bapaknya seorang bupati, lahir pada 28 Rabiulakhir 1808 (tahun Jawa) atau 21 April 1879 di Mayong Kab. Jepara. Gadis yang suka belajar itu merasa sepi di tengah-tengah keluarganya. Dia tahu masih banyak pengetahuan yang masih bisa dipelajari ‘di luar sana’.
Kartini pada mulanya mencaci agama dan adat istiadatnya. Pandangan atau pola pikirnya selalu dihadapkan dan berkiblat ke Barat. Namun, lambat laun dia memahami adat istiadat dan pikiran-pikiran bangsanya ada baiknya juga. Ketika dia hendak dikawinkan dengan laki-laki yang berstatus duda dan memiliki beberapa anak, pada mulanya dia berontak, hatinya menolak, meskipun tetap terlaksana. Akan tetapi, dalam proses berjalannya waktu akhirnya dia bisa menerima. Sabar. Tawakal. Itulah yang dia lakukan. Kartini semakin dewasa karena hal itu. Dia beranggapan bahwa dirinya hanya pembuka jalan (cita-citanya: emansipasi wanita_red) dan orang lainlah yang meneruskan cita-citanya tersebut. “Akan datang juga kiranya keadaan baru dalam dunia Bumiputra, kalau bukan oleh karena kami, tentu karena oleh orang lain.” (Surat kepada nona Zeehandelaar, 9 Januari 1901). … Habis Gelap Terbitlah Terang.. Baca lebih lanjut
Filed under: REGULAR | Leave a comment »